Conveyor digunakan untuk memindahkan (transfer) material padat dan lainnya dari satu lokasi ke lokasi lain secara konsisten / continue. Pemilihan tipe sistem conveyor perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan penempatannya masing-masing dengan mengotomatiskan proses pemindahan material.
Kapasitas angkut dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pabrik, termasuk panjang, lebar, dan kemiringannya. Conveyor dirancang untuk mengoptimalkan proses kerja pada boiler dan sangat membantu menghemat waktu & produksi, agar operasional secara keseluruhan lebih efisien.
Berikut adalah jenis-jenis conveyor yang digunakan pada boiler:
1. Screw Conveyor
Screw conveyor terdiri dari pisau berpilin yang disebut blade. Blade ini mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya menyerupai sekrup (screw). Berdasarkan bentuknya, screw conveyor merupakan jenis conveyor yang cocok untuk mentransfer bahan baku padat ataupun bubuk (powder) seperti debu. Biasanya kegunaan dari screw conveyor adalah memindahkan debu kering (Dry Ash) dari boiler ke lokasi pembuangan selanjutnya.
2. Scrapper Conveyor
Scrapper conveyor ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar, untuk kecepatan mesin conveyor ini bisa digunakan hingga 30m/menit. Pemanfaatan conveyor ini digunakan sebagai pengangkut material ringan dan tidak mudah mengalami kerusakan, beberapa diantaranya meliputi kayu, abu basah dan lain-lain.
3. Belt Conveyor
Conveyor ini digunakan sebagai wadah sejenis sabuk berbahan karet yang terikat erat yang bergerak untuk memindahkan pasir, semen, dan material lain yang padat dengan berbagai karakteristik seperti panas, berminyak, dan tajam.
4. Bucket Elevator Conveyor
Conveyor ini merupakan conveyor yang menggunakan mangkok (bucket) pada belt/rantai conveyornya. Salah satu keuntungan conveyor ini tidak memakan tempat yang luas, biasanya digunakan untuk memindahkan material padat pada jalur vertical seperti batubara, biji-bijian dan serpihan.
Contoh-contoh conveyor pada boiler :